ErupsiGunung Agung berdampak terhadap aktivitas penerbangan di Bandara Banyuwangi. Bandara di ujung timur Pulau Jawa itu kembali ditutup. Sejumlah jadwal penerbangan juga dibatal

Raju Febrian 16 Sep, 2017 JAKARTA, 16 September 2017 - Perjalanan kami ini bukan tergolong perjalanan istimewa. Biasa saja, karena daerah yang kami tuju sudah puluhan kali menghias puluhan media massa maupun Youtube. Nama daerah tujuannya Ujung Genteng, daerah wisata yang terletak di kawasan Sukabumi Selatan, Jawa Barat. Daerah wisata yang terkenal dengan program pelestarian penyunya di Pantai Pangumbahan. Saya sendiri sudah tiga kali ke sana, dua kali dengan motor dan sekali dengan kendaraan roda empat. Namun rute yang saya ambil selalu dari Bagbagan, Pelabuhan Ratu, menuju Ujung Genteng. Mungkin yang istimewanya dari perjalanan ini, saya mengambil rute yang berbeda, dari daerah Cikembar, Sukabumi menuju Ujung Genteng. Kami ingin tahu perjalanan dari Cikembar kayak apa karena katanya medannya lebih menantang, tapi jaraknya lebih jauh daripada kami lewat Bagbagan. Kondisi jalan pun katanya lebih jelek. Saya berangkat dari Jakarta berdua saja dengan Tomi. Kami berdua menunggangi motor yang sama, motor trail Kawasaki KLX 150 S. Cuma tahun motor milik saya lebih muda 2 tahun; 2012 vs 2014. Kami berangkat Jumat sore dari Jakarta untuk menginap dulu di daerah Parung Kuda setelah itu baru Sabtu paginya berangkat ke Ujung Genteng. Terlalu beresiko jalan malam langsung dari Jakarta ke Ujung Genteng. Jalanannya sepi dan harus melewati hutan-hutan yang sepi perkampungan penduduk. Selain itu akan sangat melelahkan. Prediksi kami, perjalanan dari Jakarta ke Ujung Genteng memakan waktu sekitar 7 jam. Karena kami hanya berdua yang jalan, kami memilih tak jalan malam. Saya bertemu dengan Tomi di McDonald Padjajaran, Bogor, lalu dari situ kami ambil jalan pintas untuk menghindari macet di jalanan Ciawi atau pun Cihideung. Jalanannya sepi dan gelap, tak ada mobil besar atau pun kecil karena kami menelusuri jalanan kampung yang sepi. Di antaranya kami harus melewati daerah kuburan Cina Cipaku, Bogor. Kami tiba di Parung Kuda sekitar pukul malam dan menginap di sebuah penginapan kecil di daerah itu. Bersambung ke Bagian 2 EKA ZULKARNAIN Raju Febrian 16 Sep, 2017 Baca Semua Artikel Unggulan Terbaru Populer Artikel yang direkomendasikan untuk anda Baca Semua Motor Unggulan Terbaru Yang Akan Datang Populer Artikel Motor dari Oto Berita Artikel Feature Advisory Stories Road Test

Sayasendiri sudah tiga kali ke sana, dua kali dengan motor dan sekali dengan kendaraan roda empat. Namun rute yang saya ambil selalu dari Bagbagan, Pelabuhan Ratu, menuju Ujung Genteng. Mungkin yang istimewanya dari perjalanan ini, saya mengambil rute yang berbeda, dari daerah Cikembar, Sukabumi menuju Ujung Genteng.

Jakarta - Ada sebagian orang yang gemar wisata touring jarak jauh menggunakan motor. Di saat pandemi virus Corona seperti ini, kalau mau touring jarak jauh seperti Jakarta-Bali, berikut touring jarak jauh ini datang dari Eleonora Ajisela yang akrab disapa Jisel, seorang penggemar berkendara sepeda motor dan sangat terkenal di kalangan pengendara wanita. Kebetulan Jisel beberapa waktu lalu melakukan perjalanan menarik dari Jakarta ke Bali dalam rangka memperingati Hari semangat ketangguhan, dunia wanita dan kemandirian, perjalanan berkendara untuk suatu tujuan ini ingin menyampaikan pesan pemberdayaan perempuan. Selama perjalanannya, Jisel juga menyampaikan pesan mengenai ketangguhan perempuan serta mengunjungi tempat-tempat ramah lingkungan, karena perjalanannya dilakukan saat Hari Bumi, seperti desa adat di Bandung yang mengolah singkong untuk devisa desanya, hingga tempat spa lokal di Bali yang memproduksi produk kecantikan dari hasil panen sendiri. Dalam perjalanan pertamanya, Jakarta ke Bandung, Jisel menemukan desa adat Cireundeu di Bandung - sebuah desa adat yang terletak di antara lembah Gunung Kunci, Gunung Cimenteng dan Gunung Gajahlangu. Mereka memiliki tradisi masyarakat yang unik dalam mengolah singkong dari isinya hingga kulitnya, yang kemudian mereka jual untuk menjadi devisa desa Bandung, Jisel kemudian melanjutkan perjalanannya ke Yogyakarta untuk mengetahui apa yang menjadikan kota ini sebagai tujuan wisata yang terkenal. Kota Yogyakarta menawarkan sebuah kesederhanaan, biaya hidup terjangkau yang jarang ditemukan saat ini, dan juga terutama dikenal akan rasa penasaran tentang kota Yogyakarta terjawab, Jisel melanjutkan perjalanannya ke Bali yang menempuh jarak sekitar 600 km. Di Bali, Jisel menemukan spa lokal yang menanam tanamannya sendiri dan mengubahnya menjadi produk kecantikan seperti lulur dan lotion serta memberikan perawatan bagi pengunjung. Selain itu, mereka juga memberikan workshop untuk mengajarkan cara membuat produk kecantikan dari hasil panen seharian mengelilingi kota Bali, Jisel kemudian berkendara ke Surabaya untuk mengikuti acara amal Sunmori bersama para penyandang disabilitas. Sungguh sebuah interaksi yang sangat inspiratif karena para pengendara berhasil mengendarai sepeda motor yang dimodifikasi khusus dan dirancang sendiri, sebuah bakat yang langka."10 hari touring ini terasa sedikit sulit karena kami harus mengejar waktu untuk mengikuti setiap aktivitas dari satu titik ke titik berikutnya. Syukurlah perjalanan itu aman walau melalui kondisi cuaca yang berbeda-beda - gerimis, hujan lebat, dan terik matahari. Tetapi perjalanannya tetap menyenangkan dan berjalan sesuai rencana, karena saya sudah mempersiapkan rencana perjalanan dengan matang sebelum akhirnya memulai perjalanan dari Jakarta - Bali - Jakarta," ujar Jisel yang menggunakan motor Royal Enfield Himalayan saat seperti apa persiapan Jisel untuk touring jarak jauh? Berikut beberapa tips yang bisa kamu ikuti Simak Video "Tips Mudah Hilangkan Bau Tak Sedap di Dalam Mobil" [GambasVideo 20detik]

JlRancakadu no.2 Cibeureum hilir, SMAN-5, Sukabumi 081280799229 085723237111 - PH -0266 6249 759

Pantai Ujung Genteng Sukabumi menjadi tempat sempurna untuk menikmati sunrise dan sunset Ingin menikmati suasana pantai yang berbeda? Coba saja berkunjung ke pantai yang berada di ujung Sukabumi. Pantai ini bernama Pantai Ujung Genteng. Pemandangan kawasan pesisir Pantai Ujung Genteng. Foto oleh Ulfah Yuliana Selain bisa menikmati sunrise dan sunset yang indah, banyak aktivitas dapat dilakukan di Ujung Genteng. Antara lain berkunjung ke penangkaran penyu hijau, menikmati sensasi ombak di kawasan selancar Ombak Tujuh, snorkeling di Pantai Ujung Genteng, atau melipir ke Curug Cikaso. Kawasan Pantai Ujung Genteng terletak di Kecamatan Ciracap, Kabupaten Sukabumi, Jawa Barat. Lebih tepatnya di sebelah selatan Kota Sukabumi, sekitar 70 km dari pusat kota. Rute Sukabumi – Ujung Genteng tak didukung jalanan mulus sehingga perjalanan makan waktu sekitar 3 jam. Dihitung dari Jakarta, jarak tempuh menuju Pantai Ujung Genteng sekitar 230 km. Jarak ini bisa ditempuh dalam 6-7 jam jika menggunakan mobil pribadi atau 10 jam dengan motor. Suasana sore di Pantai Ujung Genteng. Foto oleh Armand Wisatawan yang menggunakan angkutan umum bisa mencapai tempat ini dengan naik bis antarkota jurusan Jakarta – Sukabumi. Bis tersebut ada di terminal-terminal besar  Jakarta seperti Lebak Bulus, Kampung Rambutan, Cawang, dan Grogol. Biaya transportasinya cukup terjangkau, hanya untuk rute Jakarta – Sukabumi. Sampai di terminal Sukabumi perjalanan dilanjutkan dengan menggunakan angkutan umum jurusan Sukabumi-Surade, ongkosnya Tiba di Surade, para wisatawan akan melanjutkan perjalanan dengan menggunakan angkutan umum desa menuju Ujung Genteng. Warga lokal biasa menyebut angkutan itu dengan nama “Unyil”. Ongkosnya hanya Untuk bermalam, wisatawan tidak perlu khawatir. Sudah cukup banyak penginapan kelas losmen, villa, atau bungalow. Kalau mau wisatawan juga bisa menyewa kamar di rumah penduduk. Tarif menginap bervariasi mulai dari sampai Ada baiknya pemesanan dilakukan jauh-jauh hari, maksimal dua minggu sebelum kedatangan, sebab jumlah kamar Jika tidak ingin menginap di Ujung Genteng, wisatawan bisa menginap di  penginapan di daerah Sukabumi kemudian melakukan perjalanan seharian ke Ujung Genteng. Waktu terbaik untuk berkunjung ke Ujung Genteng adalah di bulan Maret, Mei, dan Agustus. Sebab pada bulan-bulan tersebut wisatawan bisa melihat penyu hijau bertelur di Pantai Ujung Genteng dan menikmati perayaan Hari Nelayan yang juga diperingati sebagai Hari Ulang Tahun Laut pada 5 Mei. Empat wisata seru di Ujung Genteng 1. Wisata pantai Di Pantai Cibuaya, Pengumbahan, muara Cipanarikan, wisatawan bisa menikmati wisata pantai seperti berenang, main pasir, voli pantai, snorkeling, berkemah, atau menonton sunrise dan sunset. Saat air laut surut, kita dapat berjalan ke antara batu karang dan memancing ikan hias yang  d di sela-sela karang. Untuk snorkeling, wisatawan bisa menyewa peralatan berupa kacamata snorkel dan sepatu katak seharga seharian. Jika ingin berkemah, wisatawan perlu membawa tenda sendiri. Sebab tenda yang disewakan kurang nyaman. Tak usah takut air laut pasang dan tenda tergenang air, sebab pasang di pesisir Ujung Genteng tidak terlalu tinggi dan tidak sampai ke bibir pantai. berkemah di Kawasan Pantai Ujung Genteng. Foto Oleh Anugrah Suradipurwo Snorkeling di Ujung Genteng dan panorama pantai berkarang. Foto Oleh Fetriza Rinaldy fetrizaas 2. Selancar Kawasan Pantai Ujung Genteng memiliki ombak besar yang disukai oleh para peselancar. Lokasi ombak besar tersebut dijuluki dengan nama Ombak Tujuh, sebab gulungan ombaknya bisa sampai tujuh lapis. Untuk berselancar di kawasan favorit peselancar mancanegara tersebut, wisatawan bisa menyewa peralatan di kawasan pantai. Tetapi papan selancar yang tersedia hanya kualitas standar untuk pemula. Tidak ada peralatan selancar profesional. Tarif sewa papan selancar standar per hari. Peselancar bermain ombak di kawasan Pantai Ujung Genteng. Foto oleh Kunto Antariksa 3. Mengamati penyu bertelur Kawasan Pantai Ujung Genteng memiliki area penangkaran penyu hijau, tepatnya di Pantai Pengumbahan. Kalau waktunya tepat, di malam hari wisatawan bisa menyaksikan langsung penyu hijau bertelur di kawasan pantai. Musim bertelur penyu hijau antara bulan Agustus dan Maret. Tukik-tukik berjalan menuju bibir pantai. Foto oleh Rio Rolis Terdapat pos jaga tempat wisatawan melapor untuk masuk ke area penangkaran penyu. Harga tiketnya Wisatawan bisa ikut melepas tukik anak penyu ke pantai, melihat telur penyu menetas, juga menonton penyu bertelur di malam hari. Pelepasan tukik. Foto oleh Rio Rolis 4. Main air di Curug Cikaso Ujung genteng tak cuma menawarkan wisata air asin, sebab wisatawan bisa juga bermain air tawar di area air terjun bernama Curug Cikaso. Untuk mencapai air terjun ini, wisatawan harus menumpang perahu motor dari Sungai Cikaso ke hulu. Tarif sewa perahu motor berkapasitar 8-10 orang tersebut Sedangkan tiket masuk ke kawasan wisata ini yaitu per orang. Area Curug Cikaso buka mulai pukul Area Curug Cikaso yang dikelilingi hutan rindang memiliki tiga air terjun. Sepanjang musim kemarau, air curug akan kering sehingga wisatawan tidak bisa menikmati segarnya air terjun tersebut. Pemandangan Curug Cikaso. Foto oleh Anna Idat Curug Cikaso. Foto oleh Jeffrey Kosasih
daribandung ke ujung genteng.. Ane mohon maaf sebesarnya udah banyak thead kayak gini tapi ane pengen tw pastinya aj klo mw ke ujung genteng dari bandung naik apa yah? klo bisa sekalian ongkosnya..(klo bisa lama waktunya, sama tingkat keamananya, soalnya dari thread yg lain supirnya kayak org kesurupan, kebut terus) trus klo disana penginapa yg per malemnya 100 rb ada ga?(kamar mandi didal Pantai Ujung Genteng - Sahabatku, di artikel kali ini saya akan berbagi sedikit informasi tentang rute menuju salah satu pantai indah yang ada di Sukabumi, yaitu rute menuju Pantai Ujung Genteng Sukabumi. Bagi sahabat yang belum terlalu mengenal tentang Pantai Ujung Genteng Sukabumi, sahabt bisa membaca artikel sebelumnya Ujung Genteng Sukabumi cukup mudah didatangi, jalan menuju ke sana mulus-mulus dan kamu juga bisa mendatanginya dengan naik angkutan umum. Terdapat beberapa rute menuju Pantai Ujung Genteng yang bisa sahabat pertama adalah Jakarta -> Ciawi -> Cicurug -> Cibadak -> Cikembar -> Pelabuhanratu-> Jampang Kulon -> Surade -> Ujung Genteng dengan jarak tempuh sekitar 2,5 jam, itu kalo nggak terjadi kemacetan parah di sekitar rute kedua bisa sahabat ambil kalo berangkat dari Bandung, yaitu Bandung -> Cianjur -> Sukabumi -> Jampang Tengah -> Jampang Kulon -> Surade -> Ujung Genteng. Jarak antara Bandung - Pantai Ujung Genteng adalah sekitar 230 km dan bisa ditempuh dalam waktu kurang lebih 3 – 4 jam adalah rute yang bisa ditempuh dengan kendaraan pribadi atau bus rombongan, sedangkan untuk angkutan umum sahabat bisa menggunakan rute dibawah ini Apabila sahabat dari arah Jakarta atau Bogor, berhentilah di Terminal Degung Terminal Sudirman, Sukabumi. Kemudian naik angkot jurusan Bhayangkara Angkot warna putih, lalu berhenti di Toserba “Yogya”. Sementara bila Anda dari arah Bandung, lebih baiksahabat berhenti di depan Apotek “Kimia Farma Lapang Merdeka”, lalu berjalan kaki sekitar 200 m ke arah Toserba “Yogya”, tetapi terkadang bisnya suka melewati Toserba Yogya. Kalaupun sahabat kelewat sampai ke terminal degung, anda tinggal naik angkot jurusan Bhayangkara yang berwarna putih dan berhenti di depan Toserba Toserba “Yogya“, sahabat dapat pergi menuju Pasar Ciwangi dengan berjalan kaki atau naik becak, kemudian naik angkot jurusan Terminal Lembursitu. Dari terminal, Anda selanjutnya dapat memilih kendaraan umum untuk lanjut ke Kecamatan Surade. Dari Surade anda bisa naik ojek sampai ke Ujung sahabatku, itulah sedikit informasi yang bisa saya share di artikel kali ini. Semoba bisa bermanfaat bagi sahabat semua. Kalaupun sahabat masih bingung, jangan sungkan untuk bertanya, atau sahabat juga bisa menggunakan aplikasi seperti Google Maps ataupun Waze.
Selamatsiang agan2 sekalian Ane dan mahluk-mahluk hidup lainnya (temen2 ane ) rencananya akhir bulan ini mau ke UG naek mobil. Rencananya kita berangkat sekitar jam 9 atau 10 malem dari Jakarta. Nah yg mau ane tanyakan adalah: 1. Jalur paling cepat dan gak macet lewat mana ya? Kalau bisa sih terperinci 2. Kita rencananya ga nginep tp tidur di mobil/pinggir pantai gitu.
Tanggal 7 Agustus 2020, hari Jumat adalah jatah saya wfh work from home, kesempatan ini saya jadikan untuk wisata ke Pantai Ujung Genteng, lokasinya bener2 ada di Ujung Sukabumi, pasti jauh beuuddd ini mah… Tadinya saya ingin berangkat Kamis malam atau malam Jumat, tapi kawan saya gak bisa kalau Kamis malam, dia bisa ke Ujung Genteng hari Jumat pagi, ga papa deh, lagian cuman ke pantai doank pan…. Kami sepakat ke Ujung Genteng naik motor, kawan saya punya motor matic, sedangkan motor saya kan motor sport, setelah menimbang-nimbang, kami sepakat naik motor matic. 1. Lewat Cikidang Jam hari Jumat pagi kami berangkat dari rumah otw ke Ujung Genteng, kami memilih lewat keradenan, lanjut lewat Pajajaran Bogor, lanjut Ciawi, lanjut Setu Lido, sampai akhirnya kami belok kanan via Cikidang, kondisi jalan Cikidang memang lumayan ekstrim tapi relatif lebih lancar dibandingkan jika kami lewat pasar Cibadak, sebelum memasuki jalan yang benar-benar ekstrim kami mampir dulu ke masjid untuk sholat Jumat, sekalian istirahat gaessss, setelah sholat Jumat kami lanjut naik motor. 2. Lewat Waluran Setelah melewati jalan yang cukup ekstrim, akhirnya kami sampai di pelabuhan ratu, kami pun mampir dulu di pantai Citepus dan pantai karang Hawu, setelah foto2 sebentar kami lanjut ke arah pantai ujung genteng, kami balik arah menuju pertigaan bagbagan, dan akan melalui waluran, sebelum masuk kawasan waluran atau setelah melewati pertigaan bagbagan kami mapir ke bengkel untuk ganti kanvas rem belakang, cuman sebentar doank prosesnya kanvas rem sudah diganti dengan yang baru, harganya Rp. 50 rebong, ternyata sekarang sudah masuk waktu ashar kami lanjut berangkat menuju waluran, kondisi jalan di waluran jangan di anggap enteng, jalannya berkelok, menurun dan menanjak, dengan sisi kiri jalan jurang, memang sih tidak seekstrim Cikidang, tapi kita harus tetap fokus di kawasan waluran. 3. Ban motor meledak Masih di kawasan waluran perut kami mulai keroncongan, kami pun mampir ke warteg untuk makan siang yang sangat telat, sekalian istirahat dan sholat ashar. Setelah kelar makan, sholat dan istirahat sebentar kami lanjut otw menuju ujung genteng. Sekarang giliran saya yang bawa motor, kawan saya sekarang yang di bonceng, baru beberapa meter saya kendarai kok motor nya oleng yaw? Ban nya kayak mau copot gitu deehh, lalu saya bilang ke kawan saya “kok gak enak banget motornya, kayak mau copot gitu bannya” lalu kawan saya bilang dengan nada ngeledek, “lagian bawa motor nya pelan banget, kalo pelan emang gitu, coba deh ngebut dikit pasti motornya gak oleng” kemudian saya coba ngebut dikit, tapi kok malah parah olengnya, akhirnya saya minta agar teman saya cek ban, ” gak papa kelesss, jangan lebaayyy deh, hayoo lanjut udah sore tauuu, makanya ngebut dikit broohh” gokil nih orang, motor oleng begini malah disuruh ngebut kalo ada apa-apa bisa-bisa nyemplung ke jurang neehhh. Oke saya ngebut dikit, baru juga beberapa meter tiba-tiba terdengar suara ledakan DUUAARRRR!!!! saya bilang, eh suara apaan tuh jangan-jangan ban motor lu pecah, berenti dulu deh, coba lu cek ban depan, kemudian temen saya melihat ban motornya dan memang pecah, ban luar pecah ban dalem juga pecah, waahhh kacau nehhh malah di tengah hutan pula, hawatir gak ada bengkel, malah udah jam 5 sore. Tapi masih untung pecahnya gak di turunan ekstrim atau diturunan Cikidang hehehe. Akhirnya mau gak mau kami cari bengkel, saya naik motor dan kawan saya jalan kaki, setelah tengok kiri dan tengok kanan jalan, saya liat ada bengkel motor kecil, saya pun segera mampir, si Abang langsung bilang ban luar dan ban dalem pecah dan harus di ganti, tapi si Abang gak punya stok ban luar dan ban dalem, tapi dia bisa bantu untuk beli ke bengkel lain, dengan catatan saya harus kasih uang dulu 180 ribu, karena dia gak punya duit untuk beli ban di bengkel lain, tanpa tawar menawar saya langsung kasih duit 180 ribu ke si Abang dan dia langsung pergi ke bengkel naik motor, gak lama kemudian temen saya nyampe juga ke bengkel, singkat cerita akhirnya motor sudah di ganti bannya, dan kami siap2 melanjutkan perjalanan. 4. Pantai Ujung Genteng Setelah melewati waluran, kami sampai di wilayah surade pas magrib, kami melihat ada pengendara motor di depan kami terjatuh di tengah jalan, kami pun segera membantu, dan warga sekitar pun ikut menolong pemuda naas itu, rupanya pemuda itu keserempet mobil dan sang pemilik mobil kabur lari dari tanggung jawab, gak tau juga deehh yang salah yang naik motor atau yang bawa mobil, kejadian begitu cepat, kemudian warga sekitar semakin banyak yang menolong pemuda malang itu, karena sudah banyak yang menolong kami segera lanjut meluncur ke Ujung Genteng. Pas azan Isya kami sampai di pintu masuk wisata pantai ujung genteng, sebelum masuk kawasan pantai ujung genteng kami bayar restribusi dulu, untuk motor 8 rebong ya cyiinnn tanpa karcis, karena sudah sampai di tujuan saya berhentikan motor sambil liat map untuk cek penginapan, belum juga liat map sudah ada calo penginapan menawarkan penginapan dengan harga 100 ribu permalam dan katanya dekat pantai, tapi saya tolak, walau dirayu terus menerus saya tetep tolak dengan alasan kami tidak menginap. 5. Penginapan di Ujung Genteng Setelah menolak calo penginapan yang sedikit memaksa, kami lanjut naik motor sampe bibir pantai yang ada tulisan “UJUNG GENTENG” kami segera foto-foto, sambil foto calo penginapan lain terus merayu kami dan menawarkan penginapan 100 ribu, saya tetap menolak, dan lanjut foto, setelah gak di ganggu calo, kami duduk di tepi pantai sambil merokok, sambil melihat-lihat sekitar pantai, rupanya cukup banyak penginapan di dekat pantai, lalu saya pun pura-pura beli sesuatu di salah satu warung yang cukup banyak di kawasan pantai, padahal saya mau tanya penginapan, dan saya berhasil mendapatkan penginapan seharga 170 ribu yang dekat sekali dengan pantai. Penginapannya memang cukup sederhana, tanpa tivi, tanpa AC, yang ada cuman kipas angin berukuran besar, ga papa laahh yaw…. yang penting bisa istirahat, Setelah masuk penginapan kami segera istirahat karena sudah kelelahan naik motor, selanjutnya Zzzzzzzzz…. 6. Curug Cigangsa Setelah sholat subuh, kami siap2 ke pantai, suasana agak sepi, mungkin karena masih pagi atau mungkin juga karena masih suasana covid 19 atau corona yaw cyiinnn. Setelah merasa cukup main di pantai, kami kembali ke penginapan dan selanjutnya kemas-kemas untuk selanjutnya wisata ke Curug Cigangsa di wilayah Surade,dari map saya lihat waktu tempuh dari pantai ujung genteng ke Curug sekitar 1 jam. Obyek wisata Curug Cigangsa masih sepi pagi menjelang siang kali ini, motor yang parkir cuman motor kami doank sampai kami meninggalkan Curug. Untuk sampai ke Curug kami harus berjalan kaki melewati persawahan penduduk dengan melewati pematang sawah, cukup asri pemandangan menuju curug, saat mendekati Curug kondisi jalan menurun lumayan terjal, tapi jangan khawatir untuk jalan turun sudah di buatkan anak tangga dari semen, jadi lumayan aman cyinnn… Tapi buat saya lumayan bikin ngos-ngosan ahaayyy… Menurut saya curugnya cukup rekomend, sangat bagus buat foto, sayangnya ongkos parkir lumayan mahal yaitu 8 ribu permotor, menurut saya 5 ribu adalah harga parkir motor yang paling ideal tapi sudahlah 8 ribu masih wajar kok, kecuali kalau 20 ribu keatas ya cyiinn.. Setelah puas menikmati keindahan Curug Cigangsa dan puas foto-foto, kami meninggalkan Curug yang cukup intragamable ini dan kami siap kembali ke depok. Demikian semoga bermanfaat….
Masihbermodalkan aplikasi smartphone dan bertanya dengan orang, sampailah ditujuan awal kami di kebun buah mangunan. Perjalanan tidak beda jauh memang seperti kita saat mengarah ke gunung kidul, setelah membayar retribusi kami masuk mengendarai motor, mmm sayang bagi kami pengelolaan kurang memadai disini.
- Saat merencanakan liburan, tentu saja biaya perjalanan tidak boleh sampai lupa diperhitungkan. Apabila Anda merencanakan berlibur ke Yogyakarta dari Jakarta, berikut adalah informasi mengenai harga tiket pesawat PP yang bisa Anda sesuaikan dengan budget liburan! Harga Tiket Pesawat dari Yogyakarta ke Jakarta PP Berdasarkan informasi dari beberapa situs web agen perjalanan daring pada Jumat 9/6/2023 lalu, Anda bisa mendapatkan tiket perjalanan ke Yogyakarta dari Jakarta dengan harga mulai dari Rp700 ribuan. Tawaran menarik tersebut bisa Anda dapatkan dengan membeli Trans Nusa dengan jadwal keberangkatan pukul WIB dari bandara CGK. Anda bisa mendapatkan tiket dengan harga saja. Baca Juga Ondrej Kudela Terharu oleh Sambutan Suporter, Namun Bukan Jakmania Ilustrasi daftar kecelakaan pesawat Lion Air terparah. Pixabay/blende12Sementara itu, Lion juga memiliki harga tiket yang tidak cukup berbeda jauh yakni mulai dari yang berangkat pukul WIB Kedua pesawat tersebut akan sampai di bandara Yogyakarta International Airport yang berada di Kulonprogo. Pukul WIB untuk Trans Nusa dan WIB untuk Lion Untuk melanjutkan perjalanan ke Yogyakarta, Anda bisa langsung naik kereta bandara. Jika menginginkan keberangkatan yang lebih pagi, Anda bisa memilih Super Air Jet dengan harga Pesawat ini akan diterbangkan pukul WIB dari bandara CGK dan dijadwalkan tiba di bandara YIA pada pukul Sementara itu, untuk tiket kepulangan ke Jakarta dari Yogyakarta memang sedikit lebih mahal. Anda bisa mendapatkannya dengan harga mulai dari 900 ribuan. Tawaran menarik tersebut bisa Anda dapat dengan mengambil penerbangan bersama Lion pada pukul WIB dari YIA yang dijadwalkan sampai di CGK pada pukul WIB. Harga tiket pesawat Lion dari Yogyakarta ke Jakarta ini dijual dengan harga Baca Juga Komedian Amerika Jocelyn Chia Jadi Buronan Usai Bercanda Soal Pesawat Malaysia MH370 TransNusa juga menawarkan harga tiket pesawat yang cukup bersaing yaitu dengan jadwal keberangkatan pukul WIB dari YIA dan sampai WIB di CGK. Namun, jika Anda berencana untuk pulang lebih malam demi memaksimalkan waktu liburan, Anda bisa mengambil penerbangan bersama Batik Air pada pukul WIB dari bandara YIA. Pesawat dengan harga tiket ini dijadwalkan sampai di CGK pada pukul Berdasarkan perkiraan harga tiket pesawat tersebut, artinya Anda bisa melakukan perjalanan PP dari Yogyakarta ke Jakarta dengan biaya kurang lebih Rp 1,7 juta. Harga tiket pesawat dari Yogyakarta ke Jakarta PP mungkin berubah-ubah sewaktu-waktu. Selalu pastikan kembali sebelum memesan. Kontributor Hillary Sekar Pawestri 0k9rTL.
  • p19dnfn93c.pages.dev/68
  • p19dnfn93c.pages.dev/465
  • p19dnfn93c.pages.dev/431
  • p19dnfn93c.pages.dev/78
  • p19dnfn93c.pages.dev/13
  • p19dnfn93c.pages.dev/565
  • p19dnfn93c.pages.dev/213
  • p19dnfn93c.pages.dev/147
  • rute ke ujung genteng dari jakarta naik motor